REUNI

Deskripsi

Penulis: Darien Atmajaya
Tebal: 121 halaman (Illustrated)

Include: 🔥 Bonus Arts

Password: bacaanseru.in

Reuni SMA di sebuah vila pegunungan seharusnya menjadi ajang nostalgia penuh tawa, cerita lama, dan canda masa muda. Para sahabat yang dulu tak terpisahkan akhirnya bertemu kembali setelah puluhan tahun berpisah, membawa serta kisah hidup, keberhasilan, juga luka yang tak pernah benar-benar terucap. Suasana hangat, akrab, dan penuh canda awalnya membuat pertemuan itu terasa seperti hadiah. Namun di balik gelas whisky yang mengalir dan denting tawa yang pecah, perlahan muncul sesuatu yang jauh lebih dalam daripada sekadar kenangan.

Obrolan santai berubah lebih berani, canda berkembang jadi tantangan, dan sentuhan yang semula ringan mulai menyimpan arti lain. Rasa penasaran, keinginan lama yang tak pernah diakui, serta dorongan untuk mencoba hal-hal baru menjebak mereka dalam situasi yang tak seorang pun sangka. Daniel, yang dikenal paling tenang dan berwibawa, mendadak menjadi pusat perhatian. Ia terseret ke arus yang tak lagi sekadar permainan persahabatan—arus yang bisa mengguncang rumah tangganya, bahkan meretakkan kepercayaan yang selama ini mereka bangun bersama.

Di antara kepulan asap rokok, denting gelas, dan musik yang makin pelan, atmosfer berubah tegang. Semua orang tahu mereka telah melangkah jauh melewati garis yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Namun, kejutan terbesar bukan datang dari para sahabat yang mabuk oleh nostalgia, melainkan dari orang yang selama ini mereka anggap sekadar pendamping setia. Senyum tipis Bu Meilin di ujung malam, beserta satu perintah dingin yang ia lontarkan, membungkam ruangan seketika. Malam yang semula direncanakan hanya untuk merayakan kebersamaan, berubah jadi awal dari sebuah permainan berbahaya—dan tidak ada satu pun yang bisa memastikan bagaimana akhirnya.

Reuni SMA di sebuah vila pegunungan tampak sederhana. Para sahabat lama berkumpul kembali, berbagi tawa, cerita, dan kenangan masa muda. Mereka membawa kisah hidup masing-masing: keberhasilan, kegagalan, juga luka lama yang tak pernah terucap. Suasana awal terasa hangat dan akrab. Namun, gelas whisky yang mengalir dan candaan yang kian berani perlahan membuka pintu ke arah tak terduga.

Obrolan ringan berubah jadi pengakuan. Lelucon tentang masa muda berkembang menjadi tantangan yang semakin berisiko. Sentuhan yang awalnya main-main mulai meninggalkan bekas. Rasa penasaran tumbuh, dorongan untuk mencoba hal baru menyelinap di antara mereka. Daniel, sosok yang paling kalem dan berwibawa, malah menjadi pusat permainan. Ia terjebak dalam arus yang menekan rumah tangganya sekaligus menguji ikatan persahabatan.

Asap rokok menebal, denting gelas terdengar semakin jarang, musik berganti jadi latar samar. Ruangan yang semula riuh berubah tegang. Semua orang sadar mereka melangkah ke jalur yang tak bisa ditarik mundur. Namun kejutan terbesar datang dari luar lingkaran itu. Bu Meilin, istri Daniel, memperlihatkan senyum tipis yang membuat semua orang terdiam. Satu perintah dingin darinya cukup mengubah arah reuni itu selamanya. Malam yang mereka anggap hanya pesta nostalgia ternyata menjadi awal dari sesuatu yang jauh lebih berbahaya.