Panggilan Tengah Malam Part 3

Penulis: Cormac McLaggen
Tebal: 23 Halaman

Terjebak di antara pemikiran tentang apa yang benar dan salah, jijik dan nyaman, hawa nafsu dan moral, Faris meninggalkan Arka di tempat tidur dan masuk ke kamar mandi. Ia menyalakan air dan segera membasuh tubuhnya, berharap bisa membilas sekaligus menghapus bekas apapun yang sudah ada di permukaan kulitnya tadi. Setiap ciuman, jilatan, gigitan dan belaian dari Arka.
Ia lupa bahwa ia juga sudah mencium, menjilat, menghisap jengkal demi jengkal dari tubuh sekal terapisnya itu. Bayangan dada yang begitu tegap dan membusung, ranum dengan puting yang begitu menggoda sudah ia coba tadi.
“Mas …” panggilan yang halus itu menyadarkannya.
Arka telah bergabung dengannya di dalam kamar mandi. Mereka berdua … telanjang bulat di bawah pancuran air hangat. Mata bertemu. Sekali lirik ke bibir masing-masing lawannya, dua insan ini kembali menyambung cumbuan penuh hasrat mereka.
“Aku mau kamu, Arka,” desah Faris.
“Aku juga mau kamu, Mas.”
“Panggil aku sayang … ah, please,” pinta Faris lemah.
“Aku mau kamu, sayang,” ulang Arka. Tubuhnya lalu menyambut pelukan erat Faris. Napas mereka berat dan kian memburu. Uap panas kamar mandi kian mengepul di atas tubuh mereka.